Jumat, 14 Juni 2013
JUNI
hujan bulan juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(Sapardi Djoko Darmono)
Honey...
Katamu bulan Juni bulan yang adem ya..berapa banyak peristiwa yang terjadi di bulan Juni tahun ini dalam kehidupanmu..kelahiranmu, jodohmu, kehilanganmu, keindahan duniamu? Akankah itu semua tetap menyiratkan keademan sang Juni...betapa Maha Besarnya sang Pemilik Dunia...entah apa selanjutnya yang akan di pertontonkan kepada kita..
Honey
Kehidupan adalah misteri, aku menjadi kamu..kamu menjadi aku..kamu merasakan kan?.apa ya maksud dari semua ini..apakah hal ini merupakan tanda kebesaran Allah SWT kepada kita, dengan memberi kita peran yang berbeda-beda...kadang antagonis, kadang protagonis hanya semata-mata menunjukkan ke Maha KuasaNya.... aku teringat akan bacaan dalam Alquran, Surat Al-Ankabut ayat 64, di terjemahkan bahwa Allah berfirman " wamaahaadzihil hayaatuddunyaa illa lahwuw walaib" , Sesunguhnya kehidupan dunia ini tiada lain adalah lahwun yaitu senda gurau,..arti lainnya..dunia ini hanyalah panggung sandiwara..kadang berperan menjadi orang baik..kadang berperan menjadi orang yang sadis....
kejadian-kejadian yang kita alami sampai detik ini..sudah tertulis dalam kitab lauhul mahfuz...apapun peran kita...intinya..tetap ingat keMaha BesarNya Allah...benarkah honey apa yang ku fikirkan ini?
Apakah ada salahnya menjadi orang yang sadis kalau seandainya itu yang tertulis...hmm apakah aku yang salah menafsirkannya?...
honey
maafkan Junimu yaaa....selalu ada Juni Juni yang indah di dalam kehidupanmu selalu..selalulah untuk mensyukurinya..apapun peranan kita ya...
(on 8th June 2013)
“dalam diriku mengalir sungai panjang,
darah namanya;
dalam diriku menggenang telaga darah,
sukma namanya;
dalam diriku meriak gelombang sukma,
hidup namanya;
dan karena hidup itu indah,
aku menangis sepuas-puasnya”
Langganan:
Postingan (Atom)