Kamis, 17 Januari 2013

Minggu, 03 Januari 2010

Bila Kenyataan Tak Berujung Pada Harapan..



Sayang,
Semalam pernah ku bicara padamu..apa yang bisa ku lakukan dengan harapan?...bisa apa diri kita dengan harapan...harapan hanyanya sekedar wawasan atau visi yang menjadi tujuan kita..tapi tujuan itu sebenarnya gak pernah tercapai kan?...karena apabila tercapai bukan tujuan lagi namanya.

Sayang,
Hari ini secara telak Allah menegurku..dengan cara yang sangat indah..membuat ku tersadar, bahwa harapan itu tiada yang sia sia.

"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dg sia-sia Maha Suci Engkau maka hindarkan kami dari siksa api neraka"


Sayang,
Ternyata...harapan adalah bahan bakarnya cita-cita. Yang mengerakkan badan untuk bertindak. Dan putus asa menyapa kepada yang bahan bakar yang telah habis. Sayang.. mungkin kamu tahu dengan firman Allah.... bisa jadi apa-apa yang kamu anggap baik, belum tentu itu baik disisi Allah dan apa-apa yang kamu anggap tidak baik, justru itulah yang terbaik bagi Allah...
Jika memang seperti itu, manalah mungkin Allah menciptakan dan menjadikan takdir kita tanpa kesia-siaan? Terkadang kegagalan itu sengaja Allah hadirkan bagi kita, walau mungkin segenap persiapan sudah kita rancang sebelumnya. Karena Allah ingin mengabari kepada kita, bahwa terwujud dan terjadinya harapan kita itu, bukanlah andil kita semata, mlainkan ada wewenang Allah disana...
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia. (QS. 2:117)
Oleh karena itu, kita coba ya bersama-sama tetap menatap harapan indah didepan kita. Walau mungkin kita hanya melihat sebongkah cahaya kecil diatas bukit kegegelapan. Sunguh Allah mengabulkan doa-doa dalam prasangka hambaNya.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah [2] : 186)

Sayang,
Tak terasa air mata meleleh saat ku merasa teguranNya..maafin aku pabila ku terlalu egois..maafkan pabila sebagian sikapku membingungkan dan menyakitkan hatimu..sudah menjadi semestinya kamu bersikap...hanya diriku yang kurang mengerti akan keindahan hakiki itu..mudah2an aku bisa mengolah rasa ini.. agar selalu bisa kembali akan kesaksian kita terhadap Kekuasaan dan Wewenang Allah...

Amin,..

Tidak ada komentar: