Minggu, 03 Januari 2010
Bila Kenyataan Tak Berujung Pada Harapan..
Sayang,
Semalam
pernah ku bicara padamu..apa yang bisa ku lakukan dengan
harapan?...bisa apa diri kita dengan harapan...harapan hanyanya sekedar
wawasan atau visi yang menjadi tujuan kita..tapi tujuan itu sebenarnya
gak pernah tercapai kan?...karena apabila tercapai bukan tujuan lagi
namanya.
Sayang,
Hari ini secara telak Allah menegurku..dengan cara yang sangat indah..membuat ku tersadar, bahwa harapan itu tiada yang sia sia.
"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dg sia-sia Maha Suci Engkau maka hindarkan kami dari siksa api neraka"
Sayang,
Ternyata...harapan
adalah bahan bakarnya cita-cita. Yang mengerakkan badan untuk
bertindak. Dan putus asa menyapa kepada yang bahan bakar yang telah
habis. Sayang.. mungkin kamu tahu dengan firman Allah.... bisa
jadi apa-apa yang kamu anggap baik, belum tentu itu baik disisi Allah
dan apa-apa yang kamu anggap tidak baik, justru itulah yang terbaik bagi
Allah...
Jika memang seperti itu, manalah mungkin Allah menciptakan dan menjadikan takdir kita tanpa kesia-siaan? Terkadang kegagalan itu sengaja Allah hadirkan bagi kita, walau mungkin segenap persiapan sudah kita rancang sebelumnya. Karena Allah ingin mengabari kepada kita, bahwa terwujud dan terjadinya harapan kita itu, bukanlah andil kita semata, mlainkan ada wewenang Allah disana...
Allah
Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu
jadilah ia. (QS. 2:117)
Oleh
karena itu, kita coba ya bersama-sama tetap menatap harapan indah
didepan kita. Walau mungkin kita hanya melihat sebongkah cahaya kecil
diatas bukit kegegelapan. Sunguh Allah mengabulkan doa-doa dalam
prasangka hambaNya.
Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah [2] : 186)
Sayang,
Tak
terasa air mata meleleh saat ku merasa teguranNya..maafin aku pabila ku
terlalu egois..maafkan pabila sebagian sikapku membingungkan dan
menyakitkan hatimu..sudah menjadi semestinya kamu bersikap...hanya
diriku yang kurang mengerti akan keindahan hakiki itu..mudah2an aku bisa
mengolah rasa ini.. agar selalu bisa kembali akan kesaksian kita
terhadap Kekuasaan dan Wewenang Allah...
Amin,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar