Minggu, 09 Agustus 2009
Bermimpi
Aku menunggumu. Berderet kalimat paling normatif sekalipun. Tapi tidak. Kamu tidak menyapaku dengan cara yang paling sederhana sekalipun. Meski telah ku duga, berderak otak ini rasanya. Kamu benar-benar meminggirkan aku. Rupanya semua sudah selesai. Seperti memang seharusnya semua harus selesai.Malam ini..dalam mimpiku...ku mengundangmu kembali, hanya sebentar ingin menyapa jiwamu. Apa kabar?..Lihat, aku tersenyum. Terheran-heran, mengapa kamu masih begitu hebat.
Aku mengingat air matamu. Perasaan memilikimu............ Rasa yang menghentak dadaku. Memelukku hingga berat nafasku, dan menyempitkan rongga jiwaku. Bisakah kelak, ku saksikan lagi wajahmu.....meski ku tak ada disitu. Meski kamu gak menyadari kehadiranku disitu. Tak apa jika ketika itu kamu bersama cintamu. Aku akan menyaksikanmu dari kegelapan, melihat kebahagiaanmu, meski itu neraka bagiku.
(hal 276....mudah2an berakhir sama at least serupa.....air itu menetes lagi..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar