Kamis, 17 Januari 2013

Minggu, 27 September 2009


Kekasih

Wahai diri yang masih gelisah.

Wahai diri yang dadanya masih keras membatu.

Wahai diri yang otaknya masih galau.


Diri yang telah berbilang tahun terkungkung dalam kepompong nafs.

Diri yang dari puasa ke puasa gagal bermetamorfosis menjadi Ar ruh.

Diri yang tahunan telah gagal berubah menjadi kupu-kupu akhirat.

Kupu-kupu yang mampu bercengkrama dengan para malaikat.

Kupu-kupu yang nyanyiannya "sami'na wa atha'na, kudengar dan kuta'ati..." .

Kupu-kupu yang menebarkan keriangan.

Kupu-kupu yang menyebarkan keindahan.

Kupu-kupu yang mengalirkan Rahmat Bagi Semesta Alam.

Namun apalah daya...

Tatkala tubuh islamnya baru mulai menggeliat,

Kealpaannya telah membekapnya kembali...

Tatkala sayap imannya baru mulai tumbuh,

Kelengahannya telah mematahkannya kembali...

Tatkala dada ihsannya baru mulai merekah,

Kkeangkuhannya telah menguncupkannya kembali...

Wahai diri yang kegelisahannya kembali membahana dengan deras.

Kegelisahan yang tak berujung seperti dulu-dulu.

Janganlah khawatir...

Selalu ada harapan...

Secarcah peluang masih membayang lembut didepan mata kita.

Setitik kesadaran masih menyapa relung hati kita.

Bahwa Allah masih tetap bersama kita.


Janganlah takut...

Karena Allah masih tetap Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


Tidak ada komentar: